Senin, 18 Januari 2010

Renungan Hidup

Andai jatah hidup kita didunia ini 60 tahun, dengan usia kita saat ini misalkan 24 tahun, berarti sisa hidup kita tinggal 36 tahun lagi. andai jatah hidup kita didunia ini 50 tahun , berarti sisa hidup kita tinggal 26 tahun lagi. andai jatah hidup kita didunia ini 40 tahun, berarti sisa hidup kita tinggal 16 tahun lagi. Bagaimana jika jatah umur kita tinggal 2 tahun lagi. Bagaimana jika jatah umur kita sudah habis dan besok atau lusa malaikat Ijrail mencabut nyawa kita?Duh!betapa singkatnya hidup 24 tahun. Jika demikian, betapa tidak akan terasa menjalani sisa hidup yang lebih pendek lagi; 20 tahun, 18 tahun, 2 tahun, atau malah cuma 2 hari lagi...............
Andai selama 24 tahun itu kita tidur selama 8 jam perhari, berarti sepertiga hidup kita hanya dipakai untuk tidur, yakni sekitar 8 tahun. Andai sisa waktu kita perhari yang tinggal 16 jam itu kita pakai 4 jam untuk nonton tivi, ngobrol ngalor-ngidul, santai dan melakukan hal-hal yang tidak berguna, berarti sisa waktu kita perhari tinggal 12 jam. Sebab yang 4 jamnya dipakai untuk tidur dan melakukan hal-hal tadi. Dua belas jam berarti setengah hari, jika itu dikalikan 24 tahun, berarti separuh 12 tahun (separuh umur kita) hanya kita pakai untuk tidur dan melakukan hal-hal yang tak berguna.
Dalam usia 24 tahun itu, kita, misalkan baru mulai bekerja efektif pada usia 22 tahun. Berarti kita bekerja sudah 3 tahun. Jika rata-rata kita bekerja 8 jam perhari, berarti kita telah menghabiskan waktu kita untuk bekerja 1/3 x 3 tahun= 1 tahun. Artinya dari 24 tahun itu kita menghabiskan total kira-kira 21 tahun hanya untuk tidur dan bekerja mencari dunia; termasuk nonton tivi, ngobrol ngalor-ngidul,santai dan mungkin melakukan hal-hal yang tak berguna.
Mari kita bandingkan dengan aktivitas ibadah kita, juga dakwah kita. Andai sholat kita yang 5 waktu, ditambah sholat-sholat sunnah, memakan waktu total hanya 1,5 jam perhari, berarti kita hanya menghabiskan 547 jam pertahun untuk sholat. itu berarti hanya sekitar 23 hari pertahun. Andai kita baru benar-benar menunaikan sholat umur 15 tahun (saat mulai balig), berarti kita baru menghabiskan sekitar 207(23x9[24-15]) untuk sholat. Artinya selama 24 tahun, kita menunaikan sholat belum sampai satu tahun.
Bagaimana aktivitas dakwah kita? andai dakwah kita baru kita mulai pada usia 20 tahun dan hanya memakan waktu rata-rata 2 jam perhari, berarti kita menghabiskan waktu tidak sampai setengah tahun.
Baik bagaimana jika semua itu ternyata tidak bernilai di sisi Allah? bagaimana jika amal-amal kita ternyata tidak diterima oleh Allah?bagaimana jika sholat kita yang jarang sekali khusyuk itu ditolak oleh Allah?bagaiman jika dakwah kita pun -yang mungkin kadang bercampur dengan riya dan tak jarang minimalis- tak dipandang oleh Allah?
Betul. Kita tidak boleh pesimis. Kita harus penuh harap kepada Allah. Semoga amal-amal kita Dia terima. Namun, kita pun sepantasnya khawatir jika semua amal yang selama ini kita anggap amal shalih dan berpahala, ternyata sebagian besarnya tidak bernilai apa-apa si sisi Allah. Na'uzubillah. Kita memang tidak berharap seperti itu.
Disisi lain, setiap hari puluhan kalikita bermaksiat. Kalikan saja, misalkan dengan 9 tahun (24 tahun dikurangi masa kanak-kanak prabalig).
ya Allah, Tuhan kami, selama ini kami hanya menzalimi dan menganiaya diri kami sendiri. Jika saja engkau tidak mengampuni dosa-dosa kami dan mengasihi kami, tentu kami termasuk orang-orang merugi.